"Setiap 1 menit yg kau habiskan untuk marah,
kau kehilangan 60 detik perasaan damai." (Ralph WE)
"Siapa saja bisa marah, itu mudah, tetapi
marah pada orang yang tepat dan pada tingkat yang tepat dan pada waktu yang
tepat dan untuk tujuan yang benar, dan dengan cara yang benar, itu tidak mudah
dan tidak semua orang dapat melakukannya. " (Aristoteles)
Penyebab marah bisa apa saja, biasanya adalah:
- rasa kecewa
- frustasi
- penilaian sendiri
- penolakan
- rasa takut
- dll
Semuanya itu akan mengaktifkan Amigdala, bagian
otak yg mengontrol emosi. Selanjutnya amigdala --> Hipotalamus -->
Pituitary Gland (hipofisis) --> Adrenal Gland --> Hormon Stres, yaitu :
- Cortisol
- Adrenaline
- Noradrenaline
Peningkatan hormon stres Cortisol menyebabkan banyak
sel saraf yg mati terutama di bagian:
- Prefrontal Cortex (PFC), bagian otak ini penting
bagi seseorang dalam membuat suatu keputusan yg baik dan perencanaan tindakan.
Gangguan pada area otak ini menyebabkan orang yg marah sering membuat keputusan
buruk yg kemudian disesali nya.
- Hipokampus, bagian otak yg mengatur memori. Ini
menyebabkan orang yg marah tidak ingat apa yg diucapkan dan dilakukannya.
Peningkatan hormon stres Cortisol akan mengurangi
hormon serotonin dalam otak, yaitu hormon yg membuat seseorang bahagia.
Penurunan hormon serotonin ini akan menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah
marah, sensitif, galau, baper, dan bisa berujung pada tindakan agresi atau
perilaku kekerasan. Tidak jarang yg kemudian juga menjadi depresi.
Hormon stres yg meningkat karena marah tadi pun
bisa mempengaruhi berbagai sistem organ di dalam tubuh, seperti:
- sistem kardiovaskuler: tekanan darah dan denyut
jantung meningkat, glukosa darah meningkat. Apabila marah tersebut berlangsung
lama dan terus menerus maka gangguan pada sistem kardiovaskuler ini dapat
menyebakan stroke dan serangan jantung.
- sistem imun akan menurun sehingga menyebabkan
orang sering marah mudah terkena penyakit
- tekanan pada bola mata meningkat sehingga orang
yg marah sering merasa migrain atau sakit kepala
- densitas tulang menurun
- sistem pencernaan terganggu
Marah yg terlalu hebat dan terus menerus berulang
jelas akan sangat mengganggu. Lakukan 'Anger Management' (manajemen marah)
untuk dapat mengontrol marah agar tidak terjadi hal yg merugikan. Berkonsultasi
pada profesional kesehatan jiwa seperti Psikiater, Perawat Jiwa, Psikolog,
Dokter umum terlatih akan mempercepat proses pemulihan marah yg terlalu
berlebihan. Beberapa gangguan kejiwaan seperti:
- Gangguan mental dan perilaku akibat
penyalahgunaan zat
- Skizofrenia
- Gangguan Bipolar
- Depresi
Juga memiliki tanda dan gejala MARAH yg tidak
terkontrol.
"Apabila marah, jangan biarkan matahari
terbenam sebelum padam amarahmu" (Ephesus)
《LaKe》
dr.Lahargo Kembaren,SpKJ
Psikiater
RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
RS. Siloam Bogor
Apotek Mulia Pandu Raya Bogor
0 comments:
Post a Comment