Ketika seseorang hendak menjadi anggota
legislatif, naik jabatan, atau menduduki posisi tertentu terdapat persyaratan
“Harus Sehat Jiwa”. Bahkan beberapa instansi / institusi tertentu juga
menyampaikan persyaratan Sehat Jiwa bagi karyawan yang bekerja di tempat
mereka. Seberapa penting sebenarnya kesehatan jiwa tersebut? Tahun lalu tema
hari kesehatan jiwa sedunia adalah kesehatan di tempat kerja, bagaimana setiap
yang bekerja dan melakukan aktivitas pekerjaan membutuhkan kesehatan jiwa yang
baik agar bisa tetap produktif dan berkontribusi bagi tempat di mana dia
bekerja. Kesehatan jiwa yang baik juga dibutuhkan dalam menjalin relasi dengan
orang lain dalam kehidupan sehari hari. Tanpa hal tersebut maka akan sering
terjadi konflik dan permasalahan dalam hubungan relasi dengan orang lain. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No
18 Tahun 2014, Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Setiap
aspek dan dimensi manusia membutuhkan derajat kesehatan jiwa yang baik agar
bisa berfungsi optimal.
Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang
selanjutnya disingkat ODMK adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental,
sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki
risiko mengalami gangguan jiwa. Mereka yang mengalami stresor yang berat dalam
kehidupannya seperti mengalami bencana alam, kehilangan, masalah kehidupan, dll
termasuk ke dalam ODMK. Ada lagi istilah dalam UU Kesehatan Jiwa yaitu Orang
Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ yaitu adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi
dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta
dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia. Bagaimana cara mengetahui apakah kita memiliki kesehatan jiwa
yang baik? Atau apakah kita memiliki masalah/gangguan kejiwaan? Cara paling
sederhana adalah dengan mengisi kuesioner skrining untuk masalah/gangguan jiwa
seperti SRQ
Self-Reporting Questionnaire-29
Nama:
_______________________________________ Tanggal:
_____________
Alamat:
___________________________________ Telepon:_____________
______________________________________ HP:
_________________
Petunjuk: Bacalah petunjuk ini
seluruhnya sebelum mulai mengisi. Pertanyaan berikut berhubungan dengan masalah
yang mungkin mengganggu Anda selama 30 hari terakhir. Apabila
Anda menganggap pertanyaan itu Anda alami dalam 30 hari terakhir, berilah
tanda silang (X) pada kolom Y (berarti
Ya). Sebaliknya, Apabila Anda menganggap pertanyaan itu tidak Anda alami
dalam 30 hari terakhir, berilah tanda silang (X) pada kolom T (Tidak). Jika Anda tidak yakin
tentang jawabannya, berilah jawaban yang paling sesuai di antara Y dan T. Kami
tegaskan bahwa jawaban Anda bersifat rahasia dan akan digunakan hanya untuk
membantu pemecahan masalah Anda.
Y
|
T
|
||
1.
|
Apakah Anda sering merasa sakit kepala?
|
||
2
|
Apakah Anda kehilangan nafsu makan?
|
||
3
|
Apakah tidur Anda tidak nyenyak?
|
||
4
|
Apakah Anda mudah merasa takut?
|
||
5
|
Apakah Anda merasa cemas, tegang,
atau khawatir?
|
||
6
|
Apakah tangan Anda gemetar?
|
||
7
|
Apakah Anda mengalami gangguan
pencernaan?
|
||
8
|
Apakah Anda merasa sulit berpikir
jernih?
|
||
9
|
Apakah Anda merasa tidak bahagia?
|
||
10
|
Apakah Anda lebih sering menangis?
|
||
11
|
Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati
aktivitas sehari-hari?
|
||
12
|
Apakah Anda mengalami kesulitan untuk
mengambil keputusan?
|
||
13
|
Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda
terbengkalai?
|
||
14
|
Apakah Anda merasa tidak mampu berperan
dalam kehidupan ini?
|
||
15
|
Apakah Anda kehilangan minat terhadap
banyak hal?
|
||
16
|
Apakah Anda merasa tidak berharga?
|
||
17
|
Apakah Anda mempunyai pikiran untuk
mengakhiri hidup Anda?
|
||
18
|
Apakah Anda merasa lelah sepanjang
waktu?
|
||
19
|
Apakah Anda merasa tidak enak di perut?
|
||
20
|
Apakah Anda mudah lelah?
|
||
21
|
Apakah Anda minum alkohol lebih banyak
dari biasanya atau Apakah Anda menggunakan narkoba?
|
||
22
|
Apakah Anda yakin bahwa seseorang
mencoba mencelakai Anda dengan cara tertentu?
|
||
23
|
Apakah ada yang mengganggu atau hal yang
tidak biasa dalam pikiran Anda?
|
||
24
|
Apakah Anda pernah mendengar suara tanpa
tahu sumbernya atau yang orang lain tidak dapat mendengar?
|
||
25
|
Apakah Anda mengalami mimpi yang
mengganggu tentang suatu bencana/musibah atau adakah saat-saat Anda seolah
mengalami kembali kejadian bencana itu?
|
||
26
|
Apakah Anda menghindari kegiatan,
tempat, orang atau pikiran yang mengingatkan Anda akan bencana tersebut?
|
||
27
|
Apakah minat Anda terhadap teman dan
kegiatan yang biasa Anda lakukan berkurang?
|
||
28
|
Apakah Anda merasa sangat terganggu jika
berada dalam situasi yang mengingatkan Anda akan bencana atau jika Anda
berpikir tentang bencana itu?
|
||
29
|
Apakah Anda kesulitan memahami atau
mengekspresikan perasaan Anda?
|
Interpretasi:
a.
Apabila
terdapat 5 atau lebih jawaban YA pada no 1-20 berarti terdapat masalah psikologis seperti cemas dan depresi
b.
Apabila
terdapat jawaban YA pada No.
21 berarti terdapat penggunaan zat psikoaktif/narkoba
c.
Apabila
terdapat satu atau lebih jawaban YA dari no. 22-24 berarti terdapat gejala gangguan psikotik (gangguan dalam penilaian
realitas) yang perlu penanganan serius
d.
Apabila
terdapat satu atau lebih jawaban YA dari no. 25-29 berarti terdapat gejala-gejala gangguan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) / gangguan stres setelah trauma
Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya
segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya. Hal yang dapat dilakukan antara
lain adalah :
·
Kemampuan
mengatasi masalah yang perlu ditingkatkan (problem solving), ada tips mengatasi
masalah yaitu 4A ( Avoid, Alter, Adapt, Accept). Avoid, mencoba menghindari
masalah bila memungkinkan; Alter, mengurangi beban masalah dengan melakukan
prioritas penyelesaian masalah, delegasi, atau minta pertolongan orang lain
dalam menyelesaikannya, Adapt, mencoba beradaptasi dengan masalah yang sedang
dihadapi dengan cara mengurangi waktu santai, meningkatkan intensitas
penyelesaian masalah, mengurangi waktu tidur; Accept, menerima dengan lapang
dada bila memang masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan baik.
·
Manajamen
stres yang baik : pengaturan waktu, olah raga, tidur cukup, pola makan yang
sehat, memiliki hubungan relasi yang membangun dengan orang lain, relaksasi
(progresive muscle relaxation, mendengarkan musik, nonton, waktu santai), memiliki
sudut pandang positif dalam kehidupan, dan kehidupan spiritual yang baik
·
Berkonsultasi
dengan profesional kesehatan jiwa seperti Psikiater, psikolog, dokter umum,
perawat jiwa, pekerja sosial, rohaniawan akan membantu penyelesaian
masalah/gangguan kejiwaan yang dialami secara bertahap.
Jangan ragu ragu untuk mencari pertolongan
bila kesehatan jiwa kita terganggu karena kesehatan jiwa sama pentingnya dengan
kesehatan fisik. Hindari stigma bahwa orang yang mengalami masalah/gangguan
jiwa adalah aib karena itu akan memperlambat proses pemulihan dari gangguan
yang dialami. Apabila gangguan jiwa yang dialami cukup berat maka seorang
dokter ahli jiwa / Psikiater akan memberikan obat-obatan untuk mempercepat
proses pemulihan, jangan ragu dan
khawatir karena obat-obatan itu akan bekerja sesuai dengan indikasi yang sesuai
sama seperti juga obat obatan fisik yang lain. Pemulihan untuk masalah/gangguan
jiwa membutuhkan waktu, ikuti saran dan terus berkonsultasi selama masih diperlukan
agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik. Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa.
Salam Sehat Jiwa!
Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
Psikiater
RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
Pengurus
Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia
0 comments:
Post a Comment