Sebuah keluarga diduga melakukan bunuh
diri karena himpitan ekonomi, seorang mahasiswa diduga melakukan bunuh diri
karena depresi, copilot pesawat diduga menabrakkan pesawatnya karena depresi
yang dideritanya. Akhir-akhir ini berita seperti ini kita baca dan dengar di
berbagai media cetak atau elektronik. Memang sulit untuk memastikan apa
penyebab perilaku bunuh diri apabila pada akhirnya korbannya harus kehilangan
nyawanya. Kebanyakan seseorang yang melakukan
bunuh diri karena mengalami suatu masalah psikologis seperti psikotik (gangguan
dalam menilai realita, adanya halusinasi yang menyuruhnya untuk melakukan bunuh
diri), depresi, gangguan bipolar atau masalah penggunaan narkoba. Seseorang memiliki resiko yang lebih
besar untuk bunuh diri apabila ada anggota keluarganya yang juga memiliki
riwayat bunuh diri. Seseorang
yang sering melakukan
percobaan bunuh diri sebagai suatu respons yang segera terhadap suatu kejadian
yang membuat stres, kehilangan atau konflik dengan seseorang juga memiliki risiko yang besar.
Ada beberapa tanda yang perlu
diperhatikan yang biasanya ditunjukkan oleh mereka yang ingin melakukan
tindakan bunuh diri, yaitu :
- Kata – kata : perkataan, tulisan yang menyatakan secara langsung atau tidak langsung untuk bunuh diri, selalu mengeluhkan dirinya sebagai orang yang jahat dan tidak berguna.
- Tindakan : mulai menjauh dari teman dan keluarga, ada perubahan pada pola tidur, makan, dan penampilan, nilai-nilai di sekolah yang menurun drastis, tidak berminat lagi pada hobi yang biasa dia sukai, bertingkah laku kasar dan sering marah.
- Perasaan : merasa putus asa, bersalah, dan malu yang berlebihan, tiba-tiba merasa gembira setelah sebelumnya terlihat depresi.
Apabila ditemukan gejala-gejala
seperti di atas maka harus diwapadai kemungkinan untuk terjadinya suatu usaha bunuh
diri. Segera berikan perhatian yang khusus, ajak komunikasi tentang hal – hal
yang sedang dia rasakan dan pikirkan, jangan meninggalkannya seorang diri, dan
segera bawa ke psikiater untuk mendapatkan pertolongan profesional lebih
lanjut. Jangan pernah abaikan gejala-gejala dan tanda-tanda yang muncul.
Ketahanan masyarakat dalam menghadapi tekanan
hidup juga diyakini saat ini sangat lemah karena pengalaman penulis di
poliklinik jiwa RSMM banyak sekali masyarakat yang datang berobat untuk masalah
kejiwaan yang dialaminya dicetuskan oleh peristiwa/situasi yang sebenarnya
tidak terlalu berat. Tekanan hidup ini dapat menyebabkan orang mengalami suatu keadaan stres
yang di sebut depresi. Depresi adalah perasaan yang sedih dan kehilangan minat
terhadap segala sesuatu. Pasien dapat
mengungkapkan bahwa mereka merasa murung, tidak ada harapan, terbuang dan tidak
berharga. Pasien sering mengaku bahwa perasaannya sakit sekali, dan
kadang-kadang sampai tidak bisa menangis. Bahkan pasien bisa melakukan tindakan
bunuh diri saat depresinya mencapai titik yang terendah. Berikut ini adalah
tanda dan gejala dari depresi :
·
Sedih/murung
hampir sepanjang waktu
·
Kehilangan
minat/gairah hidup
·
kehilangan
nafsu makan, (penurunan berat badan)
·
Perubahan
pola tidur
·
Perubahan
pola tingkah laku, (serba lamban)
·
Kekurangan
energi, (mudah lelah lesu)
·
Merasa
bersalah/berdosa,
·
Kesulitan
berpikir (susah konsentrasi)
·
kesulitan
membuat keputusan
·
berulang-ulang
memikirkan tentang kematian dan ingin bunuh diri.
Ketika tidak ada jalan keluar dan tidak ada
pertolongan maka kejadian bunuh diri memiliki peluang besar untuk terjadi.
Seseorang melakukan tindakan bunuh diri untuk melepaskan dirinya dari berbagai
tekanan yang dialaminya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk melakukan tindakan
tersebut sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Waspada bila tekanan hidup
menimbulkan depresi, segera lakukan intervensi dengan berkonsultasi dengan
profesional di bidang kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog dan juga
perawat jiwa. Hal yang dapat dilakukan
untuk menangani dan mencegah stres yang berdampak pada depresi antara lain
adalah :
1.
Latihan
fisik: dalam bentuk apapun
seperti jalan, joging, berenang, naik sepeda, main games dapat membantu kita melawan stres. Jadi efek samping dari latihan
fisik seperti relaksasi, dapat meningkatkan harga diri dan mengalihkan
pikirannya sekejap sehingga dia dapat menghadapi stres dengan lebih baik.
2.
Perbanyak
teman dan dukungan sosial : Penelitian menunjukkan bahwa orang yang stres
membutuhkan dan mendapatkan keuntungan dari dukungan orangtua dan dukungan dari
lingkungan. Dukungan tersebut bisa dipakai sebagai suatu strategi untuk
mengurangi stres.Dengan demikian kita dapat menjalin hubungan dekat dengan
teman dan orang dewasa lain yang berfungsi sebagai pendengar yang baik dan
membangun rasa percaya kita.
3.
Regangkan
badan saat sedang stres. Berdirilah
pada ujung jari kapanpun kamu merasa berada di bawah tekanan dan regangkanlah
tubuhmu. Seakan-akan kamu akan menggenggam sesuatu yang ada beberapa centimeter
di atas jangkauanmu. Pertahankan posisi balet ini untuk 5 detik dan relaks.
4.
Tertawalah.
Tertawalah sekeras mungkin, baca komik, nonton film kartun, bercanda dengan
teman. Hal tersebut dapat merupakan jalan keluar sementara untuk mengatasi
stres karena hati yang gembira adalah obat.
5.
Dengarkan
musik. Musik selalu mempunyai efek yang menenangkan. Pilihlah musik yang
menjadi kesukaanmu : pop, dangdut, jazz,
rohani, dll.
6.
Berjemur.
Nikmati matahari pagi. Rasakan sinar matahari pagi meresap ke dalam setiap
pori-pori tubuhmu, rasakan perasaan luar biasa yang dibawanya.
7.
Hitung
anugerahmu. Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk menghalau stres. Setiap orang mengalami kejadian buruk dan baik dalam
seluruh hidupnya. Carilah hal yang baik dalam hidup, buatlah daftar. Kemudian catatlah di kertas, dan lihatlah tiap kali kamu merasa stres.
8.
Lakukan
Hipnosis lima jari : Hafalkan langkah-langkah berikut :
a.
Sentuh
ibu jari dengan telunjuk.Kenang saat Anda sehat, fisik menyenangkan, segar, habis olahraga,
jalan-jalan (kenang semua keadaan fisik yang menyenangkan)
b.
Sentuh
ibu jari dengan jari tengah. Kenang saat Anda jatuh cinta, kasmaran,
kehangatan, atau percakapan intim (kenangan manis dengan orang yang dicintai)
c.
Sentuh
ibu jari dengan jari manis. Kenang saat Anda mendapat pujian, penghargaan,
prestasi dan Anda sangat berterima kasih (kenang semua keberhasilan dan
prestasi)
d.
Sentuh
ibu jari dengan kelingking. Kenang semua tempat terindah yang pernah
dikunjungi, bayangkan Anda di sana beberapa saat.
Kenali apa saja tekanan hidup kita, lakukan
perubahan, apabila ada tanda-tanda depresi segeralah mencari pertolongan.
Semoga tekanan hidup, depresi, dan bunuh diri tidak menjadi lingkaran dalam
kehidupan kita. Salam sehat jiwa ! (LaKe)
0 comments:
Post a Comment