Pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi
Seksologi Indonesia Cabang Bogor pekan lalu terungkap bahwa sering sekali
masalah kesehatan seksual membuat mood, perasaan, pikiran seseorang menjadi
terganggu yang dampaknya bisa muncul masalah masalah kesehatan jiwa. Demikian
juga sebaliknya bahwa banyak masalah kesehatan jiwa yang bisa berakibat
terhadap munculnya masalah dalam seksualitas.
Seksualitas adalah bagian dari kehidupan seseorang yang sangat penting dan
mempengaruhi kualitas kehidupannya. Masalah-masalah dalam hal seksualitas
secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi keseharian fungsi dan
produktivitas dari seseorang. Masalah seksualitas seperti disfungsi ereksi, ejakulasi
dini, nyeri pada saat berhubungan
(disparenia), orgasme pada wanita dan pria, dll merupakan masalah seksualitas
yang seharusnya bisa mendapatkan penanganan yang baik. Apabila tidak ditangani dengan baik maka
bukan tidak mungkin gangguan – gangguan itu bisa menimbulkan suatu problem
dalam rumah tangga yang pada akhirnya menimbulkan masalah baru seperti
perceraian, perselingkuhan, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dan masalah
kejiwaan. Tidak jarang mereka yang mengalami masalah seksualitas mencari bantuan
dari sumber lain / alternatif yang tidak memiliki dasar ilmiah dalam melakukan
terapi.
Masalah kejiwaan juga seringkali mengakibatkan munculnya masalah
seksualitas, yang paling sering adalah depresi. Beberapa gejala depresi seperti
mood yang menurun, hilangnya minat terhadap suatu hal termasuk seks, menurunnya
energi/gampang lelah ditambah dengan gejala lain seperti perubahan pada pola
makan dan pola tidur menimbulkan dampak pada fungsi seksualitas seperti
disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Gitlin (1995) mengatakan bahwa 70% orang
yang mengalami depresi akan mengalami masalah seksualitas. Gangguan ejakulasi dini yang sering dialami
oleh pria ternyata memiliki dasar psikis pada penyebabnya.Hampir 30 persen pria
pernah mengalami gangguan ejakulasi dini ini. Gejalanya adalah ketidakmampuan
menahan ejakulasi setelah melakukan hubungan badan kurang dari 1 menit. Penyebabnya antara lain adalah karena
depresi, ansietas/cemas, peristiwa traumatis yang terjadi sebelumnya, hubungan
relasi yang kurang baik dan banyaknya stresor dalam kehidupan. Dengan melakukan
penanganan yang holistik dari berbagai aspek kehidupan maka gangguan ini dapat
diatasi sehingga yang bersangkutan dapat memiliki kembali kesehatan seksual
yang optimal dan kesehatan jiwa yang baik sehingga kualitas hidup bisa diraih.
Masalah seksualitas di kalangan anak dan remaja saat ini pun menjadi
perhatian pada acara seminar seksologi ini dan ini yang digaris bawahi oleh
walikota Bogor Pak Bima Arya. Tingginya dan semakin meningkatnya angka perilaku
seks bebas, pornografi, dll tentunya mengancam masa depan penerus bangsa ini
sehingga perlu ada tindakan yang komprehensif dari berbagai bidang untuk
mengatasinya.
Masalah kesehatan seksual bukanlah suatu
hal yang tabu untuk dibicarakan dan dikonsultasikan. Semakin cepat hal
itu dilakukan maka pemulihan dan kualitas hidup serta keharmonisan keluarga
bisa lebih cepat dicapai. Aspek kejiwaan yang berperan pada kesehatan seksual
juga perlu mendapatkan perhatian dan
hati – hati terhadap iklan menyesatkan. Salam sehat jiwa!
0 comments:
Post a Comment