Beberapa tanda dan gejala stres pada anak antara lain adalah :
1.
Gejala
kognitif
a.
Masalah
memori
b.
Sulit
berkonsentrasi
c.
Membuat
keputusan yang buruk
d.
Hanya
melihat dari sudut pandang yang negatif
e.
Rasa
cemas terhadap berbagai hal yang terus menerus muncul
2.
Gejala
fisik
a.
Gatal/nyeri
di berbagai bagian tubuh
b.
Diare
/ sulit buang air besar
c.
Mual dan
pusing
d.
Nyeri
dada dan jantung berdebar
e.
Terasa
dingin di ujung jari
3.
Gejala
emosi
a.
Mood
yang labil
b.
Mudah
emosi/marah/tersinggung
c.
Gelisah,
tidak bisa tenang
d.
Merasa
sendirian dan terisolasi
e.
Depresi,
sedih, perasaan tidak gembira
4.
Gejala
perilaku
a.
Nafsu
makan meningkat / menurun
b.
Sulit
tidur / terlalu banyak tidur
c.
Tidak
mau bersosialisasi/bergaul
d.
Menunda-nunda
pekerjaan dan tanggung jawab
e.
Menggunakan
alkohol, merokok, narkoba untuk mencoba rileks
f.
Perilaku
cemas: menggigit kuku, mondar mandir, melirik kiri kanan
Apabila ditemukan gejala-gejala di atas maka sesegera mungkin dilakukan
manajemen stres untuk anak karena bila tidak maka anak bisa jatuh pada masalah
kejiwaan yang lebih lanjut. Manajemen stres yang dapat dilakukan antara lain
adalah :
1. Mendorong
anak untuk menghadapi masalah/stresor yang dihadapinya dengan selalu
mendampinginya dan bukan lari dari masalah/stresor tersebut
2. Menceritakan
pada anak bahwa tidak masalah menjadi tidak sempurna dan tidak harus seperti
anak yang lain dalam pencapaian prestasi
3. Selalu
fokus pada hal yang positif pada diri si anak dan berhenti memberikannya label
negatif
4. Memberikan
anak waktu yang terjadwal untuk bersantai/rekreasi seperti berolahraga, bermain
secara fisik di lapangan, dll
5. Anak
belajar dari perilaku orang tuanya saat menghadapi stres, jadi marilah orang
tua pun belajar dan mempraktekkan manajemen stres yang baik
6. Berikan
anak penghargaan dari setiap pencapaian yang diraihnya. Hal itu bisa berupa
pelukan, pujian, hadiah kecil, dll
7. Pastikan
waktu tidur anak cukup setiap harinya meskipun itu waktu tidur. Ini akan
memastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi
tubuhnya
8. Dengarkan
apa yang menjadi masalah dengan anak dan bantu dia dalam mencari pemecahan
masalah tersebut. (ingat, bukan kita yang memecahkannya tapi kita membantu anak
mencari pemecahan yang terbaik)
9. Latih
anak melakukan relaksasi untuk bisa membuatnya tetap tenang dan bebas dari
stres
10. Memberikan
pilihan pilihan alternatif bila hal yang diharapkan tidak tercapai.
Selalu berikan semangat pada anak dalam menghadapi
ujian nasional dan dampingi terus dalam menjalaninya dan dalam menerima
hasilnya. Salam sehat jiwa!
Oleh:
Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ (psikiater)
Ketua SMF Psikiatri RS.Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
0 comments:
Post a Comment