Pada sebuah pertemuan (kopi darat)
Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bogor minggu lalu banyak
dari antara peserta pertemuan yang menceritakan bagaimana mereka bisa bangkit
dan pulih dari gangguan jiwa yang mereka derita. Acara yang digelar secara
rutin di RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor ini merupakan suatu bentuk acara kelompok
swabantu masyarakat untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan
dalam hal kesehatan jiwa. Gangguan kejiwaan adalah gangguan yang ditandai
dengan adanya perubahan pada sikap, pikiran, perilaku dan emosi yang membuat
orang yang mengalaminya menjadi terganggu dalam pekerjaan/aktivitas dan relasi
sosial dengan orang lain. Gangguan kejiwaan banyak bentuknya, mulai dari yang
sangat ringan seperti sulit tidur, sakit kepala, sakit perut yang disebabkan karena adanya masalah/situasi
kehidupan yang sulit, sampai pada gangguan kejiwaan yang berat yang disebut
skizofrenia, depresi, bipolar, dll yang
biasanya ditandai dengan adanya gangguan dalam penilaian realitas dan perubahan
mood yang mendadak (mood swing). Setiap
gangguan / masalah kejiwaan perlu ditanggapi dengan serius dengan melakukan
beberapa langkah di bawah ini :
· Identifikasi
stresor (pencetus) yang dialami, kadang kita tidak menyadari apa yang
menyebabkan terjadinya perubahan sikap, perasaan, perilaku dan emosi yang kita
rasakan, dengan mengetahui/mengidentifikasinya maka akan lebih mudah
selanjutnya kita mencari jalan keluar
· Lakukan
intervensi / penanganan terhadap stresor tersebut, dengan cara mencoba menyelesaikannya,
meminta orang lain untuk membantu menyelesaikannya, mengalihkan perhatian
kepada hal yang lain dan tidak terlalu fokus pada masalah tersebut.
· Mencoba
lebih santai dan rileks. Stres akan menimbulkan ketegangan pada otot di
beberapa bagian tubuh dan ini yang sering menyebabkan munculnya keluhan seperti
sakit kepala, sakit perut, berdebar-debar, nafas cepat dan pendek, kesemutan,
dll. Relaksasi akan membantu membuat otot-otot tubuh menjadi lebih santai dan
rileks sehingga keluhan-keluhan tadi bisa berkurang dan hilang.
· Melakukan
aktivitas yang menyenangkan. Memiliki hobi tertentu merupakan cara menghindari
stres, olah raga, memasak, berkebun, dll membuat tubuh kita mengeluarkan
endorfin yaitu zat baik bagi tubuh saat kita melakukan aktivitas yang
menyenangkan
· Berkonsultasi
pada profesional di bidang kesehatan jiwa seperti psikiater, dokter umum
terlatih, perawat jiwa, psikolog, pekerja sosial yang akan memberikan terapi
yang dibutuhkan apabila gangguan/masalah kejiwaan yang dihadapi sulit untuk diselesaikan.
Pada acara KPSI di atas banyak mereka yang
mengalami gangguan kejiwaan seperti psikotik, skizofrenia dan bipolar
sebelumnya tidak bisa berfungsi dalam pekerjaan dan aktivitas sosial. Tetapi
dengan berkonsultasi rutin, minum obat teratur, dukungan keluarga dan
masyarakat, sebagian besar bisa pulih, sehat, bebas dari gejala dan yang
terpenting mulai produktif kembali di keluarga dan masyarakat.
Kekambuhan menjadi suatu hal yang
terpenting dipahami pada mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Ada hal-hal
tertentu yang perlu dipahami antara lain yaitu konsultasi yang rutin perlu
dilakukan untuk melihat perkembangan dari gejala yang dialami meskipun keadaan
sudah lebih baik/sehat. Lakukan pola hidup yang sehat seperti makan makanan
yang bergizi, menghindari makanan yang mengandung banyak bumbu penyedap,
pengawet dan pewarna, pola tidur yang cukup dan teratur, olah raga yang rutin,
cara berpikir yang positif dan rasional, tidak terlalu tertutup bila ada
masalah, dan ibadah yang teratur. Apabila hal itu dilakukan dengan baik maka
kekambuhan bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti. Kota Bogor memiliki
tenaga-tenaga kesehatan yang cukup terlatih dalam mendeteksi dan melakukan
penanganan terhadap masalah kesehatan jiwa mulai dari kader sampai pada profesional
seperti psikiater. Stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan Masalah
Kejiwaan (ODMK) juga harus dihilangkan karena mereka juga memiliki hak dan
kesempatan untuk hidup yang layak setelah sehat dan pulih dari gangguan yang
diderita.
Jadi, menderita gangguan kejiwaan bukanlah
akhir dari segalanya. Ketekunan dan kedisiplinan dalam menjalankan terapi,
dukungan keluarga dan masyarakat dan semangat untuk mulai beraktivitas akan
membuat masa depan bagi para ODMK bisa tetap cerah. Salam Sehat Jiwa
Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ (psikiater)
Kepala SMF Psikiatri RS. Dr.H.Marzoeki
Mahdi Bogor
artikel yang bagus!
ReplyDeleteMantaabb dok
ReplyDelete