Waspada Marah yang Tidak Terkendali
Apakah kita pernah marah?
Seringkah? Apakah bila kita marah sering meledak-ledak? Bisakah kita mengontrol
amarah kita? Apakah ada penyesalan setelah kita berhenti marah?
Marah adalah suatu perasaan
emosi yang normal dan sehat dan merupakan suatu konsekuensi dari suatu
keadaan/situasi yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Luapan perasaan yang muncul pada saat marah
menyalurkan energi yang dirasakan oleh tubuh sehingga kemudian tubuh menjadi
lebih tenang dan baik. Apabila amarah tidak diekspresikan maka ini akan menjadi
suatu hal yang terpendam dan seperti bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.
Akan tetapi apabila marah sudah tidak terkendali maka sering sekali banyak
dampak negatif yang harus kita hadapi. Dalam sebuah diskusi di sebuah televisi
swasta kita menyaksikan bahwa salah satu peserta diskusi tersebut menjadi marah
yang tidak terkendali sambil disertai dengan perilaku menyiram dengan air lawan
bicaranya. Sepertinya masyarakat kita sekarang menjadi mudah untuk marah dan
berperilaku yang merugikan orang lain. Tidak jarang kita lihat keributan,
demonstrasi, pertandingan bola yang disertai dengan kemarahan yang tidak
terkendali. Kemarahan yang seperti ini jelas tidak sehat dan sangat merugikan
bagi diri sendiri dan juga orang lain. Kemarahan di luar kendali ini dapat
merusak hubungan relasi dengan orang lain, memicu pandangan negatif orang
terhadap diri kita, merusak kesehatan, mengganggu karir, dll.
Marah yang tidak terkendali
secara psikologis bisa jadi suatu cara untuk menutupi suatu perasaan lain dalam
diri kita, perasaan itu antara lain adalah : perasaan malu, perasaan tidak
aman, perasaan bersalah, perasaan terluka, dan perasaan inferior/rendah diri.
Saat kita menjadi marah dan menjadi tidak terkontrol adalah penting kita
introspeksi dan coba melihat apakah diri kita ini :
·
Adalah orang yang sulit untuk menerima pendapat
orang lain. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga di mana orang tuanya
sering marah bila anaknya kritis, sering bertanya, atau tidak setuju, dia akan
berkembang menjadi seseorang dengan kepribadian yang juga sulit menerima
pendapat orang lain.
·
Tidak mempunyai alternatif dalam mengekspresikan
emosi kita selain dengan marah. Kadang-kadang seseorang yang sering marah
menganggap bahwa itu adalah satu-satu nya cara menyalurkan emosi negatif yang
dia rasakan padahal sebenarnya ada banyak cara lain yang bisa dilakukan tanpa
harus marah yang tidak terkendali.
·
Selalu merasa diri kita benar sehingga bila ada
yang tidak sepakat dengan yang kita ucapkan/lakukan maka kita menganggapnya
sebagai suatu ancaman bagi eksistensi diri kita.
Beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk mengatasi marah yang tidak terkendali (anger management) :
1. Berhitunglah
sampai 10. Ini bukan hanya untuk
anak-anak, tetapi juga bisa untuk orang dewasa.
Sebelum bereaksi terhadap situasi/keadaan yang tidak menyenangkan tarik
nafas dalam beberapa kali dan berhitunglah. Atau tinggalkan tempat di mana
kejadian berlangsung. (Take a time out).
2. Apabila
Anda sudah tenang, ekspresikan kemarahan Anda tersebut dengan cara yang baik,
tegas dan tidak berusaha menyakiti orang lain. Fokus pada apa yang Anda tidak
sukai dari suatu keadaan/perkataan/sikap dan menyampaikannya dengan baik.
3. Berolahraga.
Dengan berolahraga kita menyalurkan energi kita dengan hal yang posistif.
Olahraga juga menstimulasi zat-zat kimia
dalam otak sehingga kita merasa lebih segar dan bahagia.
4. Berpikirlah
sebelum berbicara. Seringkali saat puncak marah kita keluar kata-kata yang pada
akhirnya akan kita sesali. Ambil waktu beberapa saat sebelum mengucapkan
kata-kata sehingga kita bisa pastikan bahwa kata-kata yang keluar dari mulut
kita tidak akan membawa kerugian bagi kita.
5. Identifikasi
solusi yang mungkin dapat dilakukan. Dari pada marah tidak karuan lebih baik
kita mencoba untuk mencari jalan keluar dari masalah yang sedang terjadi. Ingat
marah tidak pernah dapat memperbaiki suatu keadaan tetapi malah akan
memperburuknya.
Kemarahan juga bisa terjadi
pada beberapa gangguan kejiwaan yang lebih serius seperti depresi, bipolar dan
skizofrenia. Apabila Anda merasa sulit mengontrol marah dalam diri Anda,
cobalah untuk berkonsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa seperti
psikiater, psikolog atau perawat jiwa untuk mendapatkan terapi untuk mengatasi
marah dalam diri Anda. Selamat mencoba!
Dr.Lahargo Kembaren,SpKJ
Psikiater RS Jiwa
Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
0 comments:
Post a Comment