Pentingnya
Kesehatan Seksual bagi Kualitas Hidup
Pada tanggal 16 Maret 2013,
Asosiasi Seksologi Indonesia cabang Bogor mengadakan seminar seksologi bagi
para profesional kesehatan di kota Bogor sekitarnya. Tema yang diambil pada
acara seminar tersebut adalah “The Role of Sexology to Support in Daily Medical
Practice” dan dihadiri oleh 350 dokter dan profesi medis lainnya. Pada seminar
kali ini diundang pembicara yang merupakan pakar dibidang seksologi seperti
Prof Wimpie Pangkahila, Prof Alex Pangkahila, Dr.Nugroho, Dr I Gede Kayaka, dan
pembicara dari kota Bogor seperti, Dr.Sudrajat yang merupakan ketua ASI, Dr
Bona Simanungkalit, Dr Laura Sitanggo, dan DR Artiawati.
Dalam seminar ini dipaparkan
pentingnya kesehatan seksual dalam meningkatkan kualitas hidup. Perkembangan kasus seksologis pada pria
maupun wanita kian hari kian bertambah banyak. Begitu pula manajemen disfungsi
seksual memerlukan pendekatan holistik. Oleh karena itu tenaga medis, dokter
umum maupun spesialis guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
menghadapi kasus seksologis di harapkan dapat mengikuti pendidikan intensif
dasar seksologi maupun advance. Dengan demikian penanganan kasus seksologis
dapat dilaksanakan melalui protap yang benar. Dengan seminar ini diharapkan para profesional medis di kota Bogor dan
sekitarnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang benar dalam menghadapi kasus - kasus disfungsi
seksual dengan kausa yang semakin kompleks.
Di sisi lain masyarakat yang meminta pertolongan pengobatan kasus disfungsi
seksual pada tenaga medis profesional masih sangat sedikit. Sedangkan
pengobatan alternatif bagi disfungsi seksual bertebaran dimana mana dan
tindakan mereka kurang bisa dipertanggung jawabkan secara akademis, sehingga
penderita datang kepada tenaga medis dengan kerusakan alat genital externa yang
lebih parah.
Gangguan fungsi seksual
merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor organik/fisik dan juga faktor
psikologis. Beberapa gangguan dalam bidang seksologi antara lain adalah
ejakulasi dini, disfungsi ereksi, dispareunia (nyeri saat berhubungan),
disfungsi seksual setelah melahirkan, disfungsi orgasme pada wanita dan gangguan fungsi seksual pada
penggunaan narkoba. Ini semua memerlukan penanganan medis yang serius.
Pengobatan dan terapi untuk masalah seksologi saat ini sudah semakin modern dan
terjangkau oleh masyarakat. Tidak kalah pentingnya adalah kebugaran seksual
yang bisa dicapai dengan pola hidup, pola makan, olah raga, dan cara berpikir
yang yang sehat. Gangguan fungsi seksual bukanlah suatu hal yang tabu untuk
dikonsultasikan ke profesional di bidang medis karena sering sekali masalah
seksual yang dapat membuat sebuah rumah tangga, pasangan menjadi tidak
harmonis, dan mengarah pada perceraian yang tidak diinginkan padahal sebenarnya
masalah utamanya memiliki jalan keluar.
Jangan anggap remeh gangguan
fungsi seksual yang Anda alami,
konsultasikan pada profesional di bidang medis untuk mendapatkan penanganan
yang komprehensif sehingga kualitas hidup kita bisa lebih meningkat.
Dr.Lahargo Kembaren,
SpKJ
Psikiater RS Jiwa
Marzoeki Mahdi Bogor
Anggota Asosiasi
Seksologi Indonesia cabang Bogor
traima kasih dok atas infonya ,saya mau tanya apakah diusia lanjut 94thn nan bila sexnya masih tinggi itu normal? sedang orang tua itu sudah pikun,bagai mana cara mangatasinya ,dan juga dia tidak bisa makan obat sama sekali,, makasih dok.,
ReplyDelete