

Marah adalah suatu reaksi emosi yang sering kita alami dalam
hidup kita sehari-hari. Pada sebuah simposium psikiatri di Jakarta baru-baru
ini terungkap bahwa marah bisa merupakan suatu tanda dari sebuah gangguan yang
disebut gangguan bipolar.
Apakah Gangguan Bipolar itu ?
Gangguan bipolar (gangguan manik depresi) adalah
gangguan biologi yang cukup berat yang mengenai lebih dari 1 % dari populasi.
Sebagai manusia kita pernah merasakan berbagai macam bentuk mood yaitu :
gembira, sedih, marah,dll. Mood yang tidak nyaman dan perubahan pada mood
adalah reaksi yang normal terhadap kehidupan sehari-hari. Tetapi ada perubahan
mood yang menimbulkan gangguan pada fungsi sehari-hari, hal ini disebut sebagai
gangguan mood. Gangguan mood adalah kondisi medis yang mempengaruhi mood dan
apa yang kita rasakan. Terdapat 2 jenis gangguan mood yaitu :
Gangguan unipolar (1 kutub) : gangguan
depresi mayor, yaitu mood yang menurun.
Gangguan bipolar (2 kutub) : terdapat mood
yang meningkat yang dapat juga disertai
mood yang menurun.
Semua gangguan tsb berhubungan dengan perubahan
kimiawi di otak.
Apa Saja Gejala—Gejala Gangguan Bipolar ?
Gangguan bipolar adalah penyakit di mana perubahan
mood terjadi silih berganti. Pada satu waktu moodnya bisa meningkat, kemudian bisa
berubah jadi menurun/depresi dan pada saat lain bisa normal. Terdapat 4
jenis episode mood pada gangguan bipolar
:
Mania (episode manik) : Mania dimulai dengan perasaan senang disertai
dengan energi yang berlebih, merasa sangat kreatif. Perasaan ini secara cepat
berkembang menjadi suatu euphoria (perasaan senang yang sangat berlebihan) atau
menjadi sangat irrirable/sensitif. Orang dengan mania biasanya menolak
disalahkan dan sering malah marah menyalahkan orang yg menegurnya. Selama satu
minggu, terdapat gejala-gejala yang membuat pasien sulit berfungsi dalam hidup
sehari-hari:
□ Perasaan “tinggi”, euphoria, hebat,
penting, mudah tersinggung
□ Tidak butuh tidur, punya energi berlebih
□ Berbicara sangat cepat sehingga tidak
terikuti oleh orang lain
□ Memiliki ide-ide yg banyak (racing
thought)
□ Perhatian gampang teralih/distracted
□ Melakukan tindakan yang berbahaya tanpa
memikirkan konsekuensinya (contoh: belanja, aktivitas seksual yg tdk sesuai,
investasi yg salam,dll)
□ Pada keadaan yg berat dapat muncul
halusinasi dan waham (keyakinan yang salah)
Hipomania (episode hipomanik) : episode ini lebih ringan dibandingkan
episode manik dengan gejala-gejala yang sama tetapi tidak terlalu menyebabkan
gangguan. Selama episode hipomanik ini, pasien dapat merasakan mood yang meningkat,
merasa lebih baik dari biasanya dan merasa lebih produktif. Episode ini
dirasakan sebagai perasaan yang baik dan jarang disadari oleh seseorang sebagai
hal yang salah.
Depresi (episode depresi mayor) : Selama episode ini, selama 2 minggu
pasien me ngalami gejala-gejala :
□ Perasaan sedih dan kehilangan minat
terhadap hal-hal yang sebelumnya diminati
□ Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
□ Kehilangan nafsu makan atau makan jadi
terlalu banyak
□ Sulit berkonsentrasi atau sulit membuat
keputusan
□ Merasa jadi lambat atau tidak dapat duduk
tenang
□ Merasa tidak berharga, merasa bersalah dan
memiliki harga diri yang rendah
□ Berpikir tentang kematian dan bunuh diri
□ Pada keadaan yang berat dapat juga muncul
halusinasi dan waham (keyakinan yang salah)
Episode campuran : Dalam satu haru terdapat perubahan mood mulai
dari mania dan depresi yang berlangsung bergantian.
Bagaimana Gangguan Bipolar Ditangani ?
□ Obat –obatan :
o
Mood
stabilizers : Lithium, Divalproex, Karbamazepin, Lamotrigin
o
Anti
psikotik : Aripiperazole, Olanzapine, Quetiapine, Risperidone.
o
Edukasi
: pasien dan keluarga
mempelajari mengenai gejala-gejala bipolar dan bagaimana mengatasinya termasuk
mencegah komplikasinya
□
Psikoterapi
: Membantu pasien dan
keluarga untuk mengatasi pikiran, perasaan, dan perilaku yang mengganggu.
Penekanannya pada deteksi dini gangguan, mengatur aktivitas dan tingkat stress,
dan latihan keterampilan mengatasi masalah
□
Support Group : Suatu kelompok yang dibentuk untuk
mempertahankan keadaan stabil pasien bipolar. Sebuah kelompok yang dapat
memberikan pengertian, pemahaman dan membuat pasien bipolar merasa aman,
diterima serta memotivasi pasien untuk mengikuti rencana terapi.
Apa yang Dapat Dilakukan Keluarga dan Teman ?
□ Memberikan motivasi pada orang dengan
gangguan bipolar untuk berobat ke dokter, minum obat teratur dan menghindari
alkohol serta obat terlarang
□ Lihat dan waspadai gejala-gejala bunuh
diri dan segera menghubungi rumah sakit atau kepolisian untuk mendapat pertolongan
□ Berbagi tanggung jawab dengan anggota
keluarga lainnya untuk mengurangi stress
□ Tunjukkan bahwa selalu ada harapan untuk
hidup yang lebih baik
□ Selalu mencari informasi mengenai gangguan
bipolar dan menerapkannya dalam kehidupan
Dr.Lahargo
Kembaren,SpKJ
Psikiater di RS
Jiwa Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
0 comments:
Post a Comment