Pada beberapa
tahun dan dekade yang lalu kita sering melihat ‘orang gila’ di jalan-jalan dan
berlari ketakutan sambil berteriak. Jaman sekarang pun masih banyak kita
melihat orang-orang seperti ini di jalan-jalan protokol di kota kita tercinta.
Secara psikiatri mereka ini sekarang
disebut ODMK (orang dengan masalah kejiwaan) karena sebutan ‘orang gila’ sudah
tidak dipakai lagi karena memberikan stigma/cap yang buruk sekali pada keadaan
seseorang yang sebenarnya dapat pulih dari keadaannya. ODMK memiliki
karakteristik yang beragam dan tidak sama satu dengan yang lainnya. Sebagian
besar kasus ODMK yang ada di jalan-jalan atau yang sering kami sebut di RSMM
sebagai PG (psikotik gelandangan) ternyata dapat dipulihkan. Hampir semua ODMK
yang dibawa oleh dinas sosial atau kelompok masyarakat yang peduli datang
dengan keadaan yang sangat berat secara fisik maupun mentalnya. DI RSMM, pasien
ini kemudian mendapatkan penanganan secara medis dan keperawatan. Kebersihan
diri dijaga dan selalu dioptimalkan, obat-obatan diberikan untuk mengurangi dan
menghilangkan gejalanya. Semua itu
ternyata memberikan hasil yang sangat baik dan para ODMK ini kemudian bisa
pulih dari gejalanya, bisa berkomunikasi dengan baik dan bisa beraktivitas
seperti layaknya orang yang normal lainnya. Oleh karena itu saat itu kita tidak
perlu takut bila menderita gangguan kejiwaan dan tidak perlu segan untuk
berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti psikiater atau tidak
perlu malu datang ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan pertolongan untuk
gangguan kejiwaan yang kita alami.
Ada suatu
gangguan kejiwaan yang disebut skizofrenia, yaitu suatu ganggaun jiwa yang
cukup berat dan menyebabkan mereka yang menderitanya menjadi tidak produktif
dan tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-harinya. Perubahan sikap, emosi
dan perilaku menjadi tanda awal dari gangguan skizofrenia ini seperti :
·
Menarik diri dari lingkungan sekitar, lebih
banyak diam di rumah dan tidak mau bergaul.
·
Prestasi di sekolah dan di tempat kerja yang
menurun.
·
Pembicaraan yang tidak nyambung atau terjadi
kesulitan dalam berkomunikasi.
Selanjutnya
pada pasien dapat terjadi gejala-gejala tambahan yaitu :
·
Adanya halusinasi, seperti mendengar suara-suara
bisikan, melihat bayangan-bayangan, merasa sesuatu yang aneh di kulitnya,
mencium bau-bauan yang tidak biasa
·
Adanya waham, suatu keyakinan yang salah yang
dipegang teguh, seperti merasa ada yg mengejar-ngejar, seperti pikirannya bisa
dibaca oleh orang lain, curiga orang lain melakukan hal yang buruk pada
dirinya, merasa dirinya adalah seseorang yang lain
Saat ini
gangguan kejiwaan seperti skizofrenia ini dapat disembuhkan karena sudah ada
nya obat-obatan yang modern. Obat-obatan untuk skizofrenia ini disebut obat
ANTI PSIKOTIK, yaitu obat-obatan yang menstabilkan zat kimia (neurotransmiter)
di saraf otak yang terganggu pada pasien skizofrenia. Obat-obat ini banyak
jenisnya, ada yang namanya Haloperidol, Chlorpromazine, Trifluoperazine,
Risperidone, Olanzapine, Quetiapine, Clozapine, Aripiperrazole. Ada juga obat
suntik jangka panjang yang bisa diberikan seperti Sikzonoate dan Risperdal
Consta untuk pasien-pasien yang tidak mau minum obat.
Jangan takut
terhadap gangguan jiwa, konsultasikan dan ikuti aturan pengobatan dengan baik
dan benar maka kesembuhan menjadi suatu harapan yang dapat diraih. Konsultasi
juga bisa dilakukan dengan dokter-dokter puskesmas karena saat ini hampir
seluruh dokter puskesmas di kota Bogor sudah dilatih untuk mengenali dan
memberikan penanganan dini bagi gangguan jiwa. Salam sehat jiwa!
Dr.Lahargo
Kembaren, SpKJ
Psikiater
RS.Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
0 comments:
Post a Comment