BBM naik, harga meroket, waspada stres
Pemerintah
sudah memutuskan untuk menaikkan harga BBM beberapa hari yang lalu dan ini
menimbulkan dampak yang luas di masyarakat. Harga-harga kebutuhan pokok saat
ini terus naik dan ini menimbulkan beban
yang cukup berat bagi masyarakat, salah satunya adalah berpengaruh pada
kesehatan mental masyarakat. Situasi yang tidak nyaman seperti sekarang ini bisa
memunculkan respon yang berbeda pada setiap orang. Ini bisa memunculkan
kreativitas seseorang dalam mengembangkan diri lebih maju lagi untuk dapat
beradaptasi dengan keadaan tetapi juga bisa membuat seseorang menjadi terpuruk
karena tidak dapat beradaptasi dengan keadaan. Ketidakmampuan seseorang
beradaptasi dengan keadaan inilah yang merupakan ancaman terhadap munculnya stres.
Orang yang mengalami stres tidak dapat
menjalankan fungsinya sehari-hari atau mengalami gangguan dalam
produktivitasnya. Seorang karyawan dapat tidak optimal dalam bekerja, guru
tidak dapat mengajar dengan baik, pelajar tidak dapat belajar dengan baik. Bahkan
ada banyak sekali kasus orang yang bunuh diri karenan tekanan ekonomi yang
sangat berat saat ini. Stres dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan
kejiwaan yang bentuknya bermacam-macam. Beberapa gangguan kejiwaan yang perlu
dikenal antara lain adalah :
1. Depresi
Depresi adalah perasaan yang sedih dan kehilangan
minat terhadap segala sesuatu. Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka merasa
murung, tidak ada harapan, terbuang dan tidak berharga. Pasien sering mengaku
bahwa perasaannya sakit sekali, dan kadang-kadang sampai tidak bisa menangis.
Bahkan pasien bisa melakukan tindakan bunuh diri.
Gejala dan Tanda :
□
Biasanya
berlangsung paling sedikit 2 minggu lamanya, memperlihatkan paling sedikit
empat dari gejala-gejala berikut ini :
□
Sedih/murung
hampir sepanjang waktu
□
Kehilangan
minat/gairah hidup
□
kehilangan
nafsu makan, (penurunan berat badan)
□
Perubahan
pola tidur
□
Perubahan
pola tingkah laku, (serba lamban)
□
Kekurangan
energi, (mudah lelah lesu)
□
Merasa
bersalah/berdosa,
□
Kesulitan
berpikir (susah konsentrasi)
□
kesulitan
membuat keputusan
□
berulang-ulang
memikirkan tentang kematian dan ingin bunuh diri.
2. Cemas
Sensasi anxietas / cemas se ring dialami oleh
hampir semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difius,
tidak menyenangkan, seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri
kepala, berkeringat, palpitasi, gelisah, dan sebagainya. Kumpulan gejala tertentu yang ditemui
selama kecemasan cenderung bervariasi, pada setiap orang tidak sama.
Gejala dan Tanda :
Gejala psikologik:
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut ”gila”, takut kehilangan kontrol dan sebagainya.
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut ”gila”, takut kehilangan kontrol dan sebagainya.
Gejala fisik:
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing,
ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal,
gangguan di lambung, rasa sesak nafas; rasa sakit dada; kadang-kadang merasa
harus menarik nafas dalam; ada sesuatu yang menekan dada; jantung berdebar;
mual; vertigo; tremor; kaki dan tangan merasa kesemutan; kaki dan tangan tidak
dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa lemah,
sehingga berjalan dirasakan berat; kadang- kadang ada gagap.
3. Psikotik
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan
ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi (realitas).
Gambaran utama perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
□
Halusinasi
(persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara
yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
□
Waham
(ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh
tetangga, menerima pesan dari televisi, merasa diamati/diawasi oleh orang lain,
merasa ada pikiran asing yg keluar masuk otaknya, merasa pikirannya tersiar
sehingga orang lain tahu, merasa memiliki kehebatan tertentu yg tdk masuk
akal).
□
Perubahan
perilaku; menjadi aneh seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam
diri sendiri, orang lain atau lingku ngan, bicara dan tertawa sendiri, serta
marah-marah atau memukul tanpa alasan.
□
Pembicaraan
aneh atau kacau (tidak nyambung)
□
Keadaan
emosional yang labil dan ekstrim ( iritabel )
Gangguan kejiwaan ini dapat menyebabkan orang
tersebut tidak dapat berfungis dengan baik dalam sosial dan pekerjaannya
sehingga dia menjadi tidak produktif. Dengan mengenali gangguan jiwa dan stres
seperti di atas maka diharapkan orang tersebut dapat cepat dibawa berobat
karena semakin cepat seseorang mendapatkan obat maka semakin baik juga
kesempatannya untuk sembuh. Segera berkonsultasi dengan psikiater / psikolog
untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Terapi untuk stres dan gangguan jiwa antara lain adalah :
□
Farmakologi
: dengan menggunakan obat-obatan seperti anti cemas, anti depresi, anti
psikotik, dan mood stabilizer.
□
Non
Farmakologi : dengan psikoterapi yang bersifat suportif, re-edukatif, dan
re-konstruksi, dapat juga dengan psiko edukasi, dan terapi lainnya.
□
Teknik
relaksasi
□
Hypnotherapy,
□
dll
Mari beradaptasi dengan keadaan yang sulit sambil terus mengembangkan diri
dan kenali gejala-gejala stres sejak dini. Salam sehat jiwa!
Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
Psikiater RS Jiwa Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
0 comments:
Post a Comment