Apakah stres itu?
Stres adalah reaksi tubuh terhadap setiap situasi yang tidak menyenangkan.
Setiap hal dapat menyebabkan stres, sejauh diterima sebagai hal yang tidak menyenangkan.
Walaupun demikian, beberapa kejadian yang menimbulkan stres (seperti persaingan
ketat dalam olah raga) dapat memacu orang untuk berprestasi lebih baik. Stres
adalah situasi yang biasa ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan proses alamiah dalam upaya manusia
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Stres mempengaruhi fisik, emosi dan perilaku kita dan dapat memberikan
pengaruh positif atau negatif.
Pengaruh positif: stres dapat memotivasi untuk berbuat lebih baik dan dapat mengantisipasi
bila menghadapi stres berikutnya.
Pengaruh negatif: stres dapat menimbulkan perasaan marah, sedih, tertekan dan perasaan
hancur yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan, percobaan bunuh diri, dan lain-lain.
Apa yang dapat menyebabkan
stres?
Banyak orang muda mempunyai sensitifitas yang berlebihan terhadap
lingkungan sekitarnya, kejadian-kejadian dan ide-ide serta mengharapkan dapat
menjadi yang terbaik. Perjuangan terus-menerus untuk mencapai harapannya,
menjadi orang yang pertama atau yang terbaik, atau keduanya, dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk berprestasi
melebihi orang lain, bersamaan dengan perasaan berbeda dari orang lain,
ragu-ragu, kurang percaya diri dan kebutuhan untuk membuktikan diri mereka
sendiri, dapat menguras energi mereka dan menyebabkan stres yang berlebihan.
Apa dampak dari stres?
Stres dapat mengganggu pikiran, mengurangi konsentrasi, dan melemahkan
pengambilan keputusan. Hal ini dapat menyebabkan orang sangat sensitif terhadap
stres. Stres yang berkepanjangan, dan cara mengatasi stres yang tidak sehat,
dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Bagaimana mengelola stres?
Pengelolaan stres bertujuan untuk menjaga seseorang tetap berada pada
keadaan yang sehat dan menyenangkan. Seseorang mempunyai berbagai strategi
untuk menghadapi stres, dan strategi yang khusus tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai baik atau buruk. Kegiatan untuk mengelola stres akan menunjukkan kepada individu bahwa stres
yang mereka alami masih dapat mereka kendalikan. Belajar untuk menerapkan
teknik-teknik tersebut akan memberikan kepada individu kemampuan yang lebih
besar untuk mengendalikan stres dalam kehidupan mereka dan membantu mereka
untuk tetap berada pada tingkat stres yang rendah.
PERTANYAAN YANG SERINGKALI
DIAJUKAN
1. Apa yang dimaksud dengan
stres? Apakah stres benar-benar ada? Apakah stres sesuatu yang dapat
diterangkan secara ilmiah atau merupakan
sesuatu yang hanya bisa dirasakan?
Stres adalah suatu sistem tanda bahaya dari dalam tubuh yang mempersiapkan
tubuh untuk bertindak. Stres dapat didefinisikan sebagai suatu reaksi individu
terhadap tuntutan atau tekanan yang berasal dari lingkungan atau dari dalam
diri sendiri.
Pada saat seseorang stres atau marah, tubuh akan mengeluarkan “hormon cortisol”.
Hormon tersebut juga penting untuk dapat berfungsinya hampir semua bagian dari
tubuh individu. Kelebihan atau kekurangan hormon itu dapat menyebabkan berbagai gejala fisik atau keadaan sakit.
Sekresi cortisol akan meningkat sebagai reaksi stres terhadap badan, baik
stres fisik (seperti penyakit, trauma, tindakan operasi) atau akibat
psikologis. Pada saat cortisol keluar, menyebabkan protein di otot dipecah
sehingga asam amino dan dilepaskan di sistem peredaran darah. Asam amino
dibutuhkan oleh hati untuk mensintesa glukosa. Pemecahan glukosa menyebabkan
lebih banyak energi yang tersedia untuk otak. Cortisol juga dapat melepaskan
asam lemak, suatu sumber energi yang berasal dari sel-sel lemak untuk digunakan
oleh otot. Semua energi tersebut di atas berguna untuk mempersiapkan individu
menghadapi stres.
Bila produksi cortisol berlebihan akan memberikan umpan balik yang negatif
pada hipopise dan hipotalamus yang membuat waspadanya sistem lain yang ada di
tubuh.
2. Apa penyebab dan gejala
stres?
Penyebab stres meliputi semua kejadian atau seseorang yang dianggap sebagai
ancaman terhadap pertahanan diri orang tersebut. Sampai batas tertentu stres
itu merupakan sesuatu yang normal dalam kehidupan seseorang, sebagai reaksi
terhadap perubahan lingkungan fisik atau sosial yang tak dapat dihindari.
Perubahan, baik yang positif maupun negatif dapat menimbulkan stres pada
seseorang. Penyakit yang berhubungan dengan stres biasanya disebabkan oleh
adanya tuntutan yang berlebihan dan berkepanjangan terhadap diri seseorang.
Gejala yang muncul akibat stres bisa dalam bentuk gangguan fisik ataupun
psikologis. Penyakit fisik yang berhubungan dengan stres seperti gangguan yang
berkaitan dengan sistem pencernaan (keluhan lambung dan diare), serangan
jantung, sakit kepala menahun disebabkan oleh stimulasi yang berlebihan yang
berlangsung secara teratur dalam jangka panjang terhadap bagian tertentu dari
sistem saraf yang menggerakkan denyut
jantung, tekanan darah dan sistem pencernaan. Kadang-kadang istilah gangguan
penyesuaian dipakai untuk masalah yang berkaitan dengan stres, seperti tidak
dapat beradaptasi pada situasi tertentu, ketidak mampuan berprestasi,
kehilangan minat dan lain-lain.
3.
Apakah latihan fisik dapat
membantu mengurangi stres?
Latihan fisik dan kebugaran jasmani berfungsi sebagai bantalan untuk
melawan stres sehingga efek negatif terhadap kesehatan fisik dan psikologis
seseorang akibat dari kejadian yang menimbulkan stres menjadi berkurang.
Terbukti bahwa latihan fisik secara teratur dapat membantu seseorang untuk
tetap sehat walaupun menghadapi stres. Jadi latihan fisik bersama dengan
dukungan sosial, sikap yang positif, kepribadian dan faktor lain dapat
memperbaiki daya tahan terhadap stres.
Orang yang berlatih fisik secara teratur memperlihatkan reaksi yang lebih
sehat jika menghadapi stres emosional dibandingkan dengan orang yang tidak
berlatih. Semua jenis latihan fisik dapat menangkal stres apabila latihan
tersebut dapat membangun perasaan orang itu sehingga dia menjadi percaya diri,
efektif dan dapat mengendalikan hidupnya.
4.
Saya mencari stres untuk
memacu meningkatkan prestasi akademik. Apakah cara seperti ini akan berpengaruh
buruk?
Stres tidak dapat dihindari dalam kehidupan seseorang. Stres tidak selalu
berakibat buruk atau merusak seseorang, stres yang ringan misalnya dapat
meningkatkan kegiatan dan prestasi seseorang, sehingga orang menjadi kreatif.
Sekalipun secara umum stres dianggap menghasilkan sesuatu yang tidak
menyenangkan, tapi stres juga dapat memfasilitasi perkembangan jiwa yang sehat, sehingga mekanisme
pertahanan diri lebih bervariasi dan orang tersebut lebih mampu menghadapi
masalah yang berbagai ragam. Istilah “eustres” digunakan untuk reaksi stres
yang positif. Kejadian yang
menyenangkanpun dapat menimbulkan stres karena orang harus beradaptasi
terhadapnya. Jadi stres dalam derajat tertentu memang diperlukan untuk
kesejahteraan kita, karena tanpa adanya stres, kita tidak dapat berfungsi
dengan baik. Akan tetapi bila stres berlebihan atau jangka panjang bisa
menyebabkan berbagai macam masalah fisik atau psikologik.
5.
Apa yang disebut dengan
pertahanan terhadap stres?
Pertahanan terhadap stres meliputi: mengenali sumber stres dalam kehidupan
sehari-hari, mengenali bagaimana stres dapat mempengaruhi kita, bersikap
sedemikian rupa sehingga dapat mengendalikan stres. Jadi kita harus bertindak
untuk menurunkan sumber stres misalnya dengan melakukan perubahan terhadap
lingkungan fisik dan gaya hidup kita, atau belajar untuk rileks sehingga
ketegangan akibat stres tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
6.
Apa dampak dari stres?
Derajat stres yang tinggi bisa membahayakan bagi individu dan orang yang
berada di sekitarnya. Dampak stres dapat digolongkan menjadi: dampak terhadap
fisik, psikologis dan perilaku.
Dampak terhadap fisik: stres mempunyai efek yang
besar terhadap fisik misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, tukak
lambung, radang sendi dan lain-lain.
Efek psikologis: Stres yang berat biasanya
diikuti oleh rasa marah, cemas, depresi, gelisah, mudah tersinggung dan tegang.
Akibat psikologis dari stres dapat pula menyebabkan penurunan harga diri,
kebencian terhadap orangtua atau orang dewasa lain, ketidak mampuan untuk
konsentrasi, ketidak mampuan membuat keputusan dan menyebabkan rasa tidak puas.
Semua ini dapat membuat prestasi jadi buruk.
Dampak terhadap perilaku: stres yang berlangsung dalam
jangka panjang, dapat mempengaruhi perilaku remaja. Akibat stres terhadap
perilaku remaja biasanya direfleksikan dalam bentuk gangguan makan (sulit makan
atau makan berlebihan), gangguan tidur, merokok, minum alkohol, menyalahgunakan
NAPZA, membolos dan lain-lain.
Stres juga mempengaruhi prestasi seseorang. Stres ringan dapat meningkatkan
prestasi, sedangkan stres berat dapat memperburuk prestasi.
7.
Bagaimana mengelola stres?
Stres dapat mempengaruhi kesehatan dan prestasi individu. Oleh karena itu
stres perlu dikelola atau ditangani secara efektif sehingga dapat mengurangi
dampak yang tak diinginkan. Individu bisa menolong dirinya sendiri untuk
melakukan hal berikut:
a.
Latihan fisik (dalam bentuk apapun): seperti
jalan, joging, berenang, naik sepeda, main games dapat membantu individu
melawan stres. Jadi efek samping dari latihan fisik seperti relaksasi, dapat
meningkatkan harga diri dan mengalihkan pikirannya sekejap sehingga dia dapat
menghadapi stres dengan lebih baik.
b.
Pengendalian perilaku: Mengacu kepada cara mengatur diri sendiri. Melakukan analisa
terhadap penyebab dan dampak dari perilakunya sendiri, akan membantu individu
untuk dapat mengendalikan diri. Jadi individu harus belajar mengendalikan
situasi dan jangan membiarkan dirinya dikendalikan oleh situasi. Salah satu
cara untuk menghindari stres adalah menghindari orang atau situasi yang dapat
mempengaruhi seseorang yang sedang rawan terhadap stres.
c.
Perbanyak teman dan dukungan
sosial: penelitian menunjukkan bahwa remaja membutuhkan dan
mendapatkan keuntungan dari dukungan orangtua dan dukungan dari lingkungan.
Dukungan tersebut bisa dipakai sebagai suatu strategi untuk mengurangi dampak
stres. Dengan demikian kita dapat menjalin hubungan dekat dengan teman dan
orang dewasa lain yang berfungsi sebagai pendengar yang baik dan membangun rasa
percaya kita.
d.
Konseling: juga merupakan cara lain untuk menangani stres. Jadi melalui konseling, individu
dapat mengenali kekuatan, kelemahan dan pola reaksi mereka sehingga individu
dapat mengubah perilakunya.
0 comments:
Post a Comment